Rabu, 26 Oktober 2016

UNTUK para Thabib or Thobibah

Berkaitan syarat seseorang boleh memilih hidup menjadi seorang ahli
terapis dan membuka praktek pengobatan menurut Imam Ibnu Qayyim Al
Jauziyah yaitu:
1. Pengobat harus mampu memelihara atau meningkatkan tingkat
kesehatan yang tersisa ----Menjaga kesehatan yang ada
JAngan sampai terjadi pasien yang datang kepada kita malah penyakitnya
berkembang semakin parah. Padahal sebelumnya dia datang kepada kita
dalam keadaan masih punya ‘sisa’ kesehatan. Atau bahkan yang tersisa
itu malah lenyap.
2. Dia adalah profil seseorang yang bisa mengembalikan kesehatan yang
hilang ----- Memulihkan kesehatan sebisa mungkin
Ketika tanda-tanda sisa kesehatannya saja sudah tidak muncul, maka
peran seorang pengobat selanjutnya adalah dirinya harus mampu
mengembalikan kesehatan pasien yang hilang. Jangan sampai seorang
pengobat sekedar berpura-pura bisa mengobati namun sebenarnya dirinya
tidak memiki kompetensi yang cukup. Pada akhirnya, tidak ada
perkembangan pada kesehatan pasien. Serahkan pada ahlinya kalau memang
bukan kompetensinya.
3. Pengobat yang ahli harus mampu menghilangkan SEBAB sakitnya -------
Menghilangkan penyakit sebisa mungkin
Penyakit benar-benar tuntas bisa diatasi. Bukan sekedar mengilangkan
gejala-gejalanya saja padahal muara penyakit yang utama terlupakan.
Bisa jadi karena memang belum benar-benar memiliki kecakapan
mendiagnosis dan merangkai rumusan pathologi penyakitnya secara cermat
sehingga sumbernya malah tidak terobati.
4. Dia adalah seseorang yang mengerti prioritas penyembuhan-----------
Atau meminimalkan penyakit sebisa mungkin
Dirinya bisa menganalisa dan mengambil keputusan dalam prioritas
penanganan. Mana yang darurat, mendesak, lebih penting terlebih dahulu
diobati, mana yang bisa ditunda. Sebab jelas pengobatan banyak kasus
lebih baik diobati satu persatu dari yang paling darurat. Pengobat
yang bodoh perkara prioritas jelas membahayakan pasien.
5. Memilih pengobatan yang memiliki resiko yang paling rendah dan
meninggalkan cara pengobatan yang berisiko tinggi
6. Mengorbankan keuntungan yang sedikit demi memperoleh keuntungan yang besar
Sorang tabib yang mahir selalu menegakkan pengobatan dan perawatannya
dengan bertumpu pada enam perkara – enam perkara ini adalah senjata
para tabib- yakni:
Memilih pengobatan yang memiliki resiko yang paling rendah dan
meninggalkan cara pengobatan yang berisiko tinggi.
Keenam prinsip itu merupakan poros pengobatan. Seorang tabib yang
tidak menjadikan keenam prinsip tersebut sebagai kode etik pengobatannya maka dia bukanlah seorang tabib........ALLAHU A'LAM...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar